Berita
20 October 2024, dibaca 166 x
Tanggul NCICD Pesisir Jakarta
Untuk mengatasi banjir rob dengan lebih baik, dibuatlah program NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), dengan program utama membuat tanggul yang lebih permanen di sepanjang Pantai hingga merencanakan membuat tanggul di laut di masa depan. Program ini dikoordinasikan oleh Kementrian PUPR dan melibatkan berbagai Stake Holder termasuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Banjir rob di Jakarta terjadi akibat wilayah Jakarta yang merupakan wilayah pesisir ber-elevasi rendah mengalami penurunan tanah atau land subsidence dan di satu sisi terjadi sea level rise. Land subsidence di Jakarta terjadi dengan laju 1-10 sentimeter per tahun dan bahkan di beberapa tempat sempat mencapai 20 sentimeter per tahun. Sementara itu sea level rise di pesisir Jakarta berdasarkan catatan satelit altimetri berkisar di 6 milimeter per tahun. Sebagai Informasi, banjir rob secara signifikan terjadi semenjak tahun 2007 hingga saat ini.
Fenomena banjir rob atau coastal inundation yang terjadi di Jakarta tercatat memberikan kerugian materi dalam jumlah tidak sedikit. Selain itu banjir juga menyebabkan degradasi kualitas lingkungan hingga mengganggu Kesehatan Masyarakat yang tinggal di pesisir. Dengan adanya kerugian yang disebutkan, maka banjir rob di Jakarta adalah suatu bencana. Untuk itu, upaya manajemen bencana harus dilakukan dimana salah satu tahapnya adalah melakukan upaya mitigasi struktural dengan membangun tanggul diantaranya melalui program NCICD yang disebutkan di atas.
Program Tanggul NCICD awalnya didesain dua tahap, dimana tahap pertama adalah membangun tanggul di sepanjang Pantai dengan ketinggian sekitar 2 meteran untuk menjadi solusi jangka pendek menengah, kemudian tahap kedua membangun tanggul di posisi lebih ke Tengah laut dengan tujuan untuk menjadi Solusi jangka Panjang. Desain tanggul laut juga berkonsep livable dyke yang artinya tanggul mempunyai fungsi lain selain proteksi banjir rob namun sampai dengan area ekonomi berikut infrastruktur penunjangnya.
Tanggul laut yang direncanakan pada program NCICD juga diberi nama Giant Sea Wall. Nantinya ada area laut yang terbendung yang akan dijadikan reservoir (inner lake) untuk memenuhi kebutuhan air baku Masyarakat pesisir setelah ditawarkan dari asalnya air laut yang asin. Resevoir ini juga digunakan sebagai area retensi dari volume air yang datang dari hulu. Tentunya, keberadaan resevoir ini harus dibarengi dengan pembangunan pumping station untuk mengalirkan air ke laut dan pengolahan air bersih, untuk meningkatkan kualitas air yang data dari beberapa sungai, masuk ke dalam resevoir. Perhitungan biaya tanggul laut cukup fantastis bisa mencapai ratusan trilyun rupiah.
Desain Tanggul NCICD sedikit diubah dari desain awal menjadi Tanggul tahap A, B dan C. Tahap A yaitu Pembangunan tanggul sepanjang Pantai, tahap B rencana Pembangunan tanggul di sisi Barat pesisir Jakarta dan tahap C rencana Pembangunan tanggul di sisi Timur pesisir Jakarta. Alasan teknikal dengan mempertimbangkan laju penurunan tanah di sisi Timur yang tidak sebesar di sisi Barat, kemudian alasan efektifias biaya. Saat ini tahap A sudah akan selesai di satu atau dua tahun kedepan, sementara untuk tahap B dan C masih kembali didiskusikan. Diskusi melingkupi pertimbangan teknis dan non teknis.
__ end __
Berita Lainnya
-
Banjir Rob Periode 6 – 9 November 2025
16 December 2025
-
Sistem Polder dan Penerapannya di Pesisir Jakarta
05 December 2025
-
Tanggul Mitigasi Banjir Rob Muara Angke
04 December 2025
-
Potensi Banjir Rob Periode Highest Anomaly Tide 2025
23 November 2025
-
Tim Satgas Banjir Rob Pesisir Jakarta
23 November 2025