SLR (Sea Level Rise) & Gelombang Pesisir

Sea Level Rise atau kenaikan muka air laut rata-rata merupakan faktor lain penyebab banjir rob di Jakarta. Melalui pengamatan Satelit Altimetri kita dapat ketahui berapa laju Sea Level Rise per tahun di wilayah perairan di Dunia termasuk di Indonesia. Sea Level Rise di wilayah pesisir Jakarta tercatat sekitar 6 milimeter per tahun. Sea Level Rise berdasarkan pemodelan telah terjadi semenjak 1880

Sea Level Rise yang terjadi di perairan Indonesia dan khususnya di perairan Laut Jawa dan Jakarta dengan nilai beberapa milimeter per tahun mencirikan pengaruh kecil terhadap banjir rob. Parameter yang tidak boleh diabaikan ketika kita melihat risiko banjir rob adalah parameter tinggi gelombang akibat angin dan badai. Berdasarkan pemodelan diperoleh potensi tinggi gelombang mencapai tinggi 1-2 meter di periode-periode tertentu di perairan pulau Jawa bagian utara termasuk di perairan Jakarta. Risiko paling tinggi dari banjir rob yaitu ketika tanah pesisir terus mengalami land subsidence, kemudian di satu sisi Sea Level Rise terus terjadi, kondisi laut ketika pasang tinggi dan ketika ada gelombang tinggi, di sisi lain upaya penanganan banjir rob seperti pembuatan tanggul tidak dilakukan secara optimal atau terlebih ketika tidak dilakukan upaya apa-apa alias Do Nothing

Di Jakarta upaya menangani banjir rob dengan cara pembuatan tanggul telah diupayakan semenjak tahun 2008. Tercatat tanggul dibangun di awal berupa tanggul sementara, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan tanggul yang lebih permanen. Seiring dengan waktu tanggul tetap mengalami penurunan sehingga harus ditinggikan dan diperkuat