Berita

20 October 2024, dibaca 137 x

Pemantauan Penurunan Tanah Jakarta

Untuk memahami karakteristik penurunan tanah dan banjir rob di Jakarta, baik secara spasio maupun temporal, maka harus dibuat Sistem Monitoring atau pemantauan untuk membaca, memahami dan menyikapi fenomena tersebut. Memahami karakteristik penurunan tanah serta banjir rob akan menjadi penting karena jenis mitigasi atau adaptasi yang dipilih dalam manajemen risiko kebencanaan akan tergantung karakteristik bencananya. Analoginya diagnosa dan penentuan obat penyakit akan tergantung hasil medical check up.

Fenomena penurunan tanah yang menyebabkan banjir rob yang terjadi di Jakarta tercatat memberikan kerugian materi dalam jumlah tidak sedikit. Selain itu banjir juga menyebabkan degradasi kualitas lingkungan hingga mengganggu Kesehatan Masyarakat yang tinggal di pesisir yang notabene juga sangat merugikan. Dengan adanya kerugian yang disebutkan, maka penurunan tanah dan banjir rob di Jakarta adalah suatu bencana. Untuk itu, upaya manajemen bencana harus dilakukan dimana salah satu tahapnya adalah melakukan upaya monitoring atau pemantauan.

Sekali lagi seperti telah disebutkan di atas, upaya monitoring layaknya medical check up di dunia kedokteran sebelum kita mendiagnosa penyakit dan mengobatinya. Jangan sampai kita memberi obat yang salah atau hanya selesai di pain killer saja. Terkait dengan penurunan tanah dan banjir rob, kita harus faham spasio temporal penurunan tanah dan banjir rob melalui sistem monitoring yang melibatkan berbagai teknologi, termasuk teknologi satelit. Selain penurunan tanah, kita harus juga memahami efek sea level rise terhadap banjir rob. Faktor-faktor penyebab penurunan tanah juga harus difahami dengan benar supaya tidak salah obat. Faktor penyebab penurunan tanah tidak hanya satu melainkan ada beberapa seperti faktor kompaksi alamiah pada tanah lunak, efek pembebanan terhadap tanah lunak, kompaksi di akuifer akibat eksploitasi air tanah, faktor tektonik dan lain-lain

Teknologi yang dapat digunakan untuk memonitor penurunan tanah diantaranya teknologi GNSS (Global Navigation Satellite System), InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar), Extensometer, Leveling dan beberapa teknologi lainnya. Satu teknologi dengan teknologi lainnya akan saling melengkapi dan memberikan Informasi yang maksimal.

Teknik monitoring penurunan tanah menggunakan GNSS dapat dilakukan dengan menggunakan metode campaign GNSS dan metode GNSS continue. Prinsip melihat penurunan tanah dengan GNSS adalah dengan menghitung koordinat komponen vertikal secara berulang dalam fungsi waktu yang berbeda, kemudian membandingkan nilai perbedaannya. Perbedaan yang terjadi dalam bentuk elevasi yang mengecil nilainya menunjukkan besarnya nilai penurunan tanah

Sementara itu teknologi untuk memonitor Sea Level Rise dapat menggunakan Satelit Altimetri, Tide Gauge dan Buoy. Untuk melihat karakteristik banjir rob kita membutuhkan data elevasi yang dapat diperoleh dari pengukuran LiDAR atau leveling, kemudian pengukuran pasang surut, selain input parameter nilai penurunan tanah dan Sea Level Rise. Saat ini Pemerintah DKI Jakarta melalui DSDA Tengah membangun Sistem Monitoring atau Pemantauan Penurunan tanah.

 

__ End __