
Potensi Banjir Rob Periode Highest Anomaly 2025
Setiap periode 18,6 tahun akan terjadi periode highest anomaly tide di wilayah perairan Dunia termasuk di perairan sekitar pesisir Jakarta dan kali ini akan jatuh di tahun 2025, yang akan berpengaruh ke pontensi banjir rob. Seperti kita ketahui kehadiran banjir rob salah satunya akibat kondisi pasang air laut, selain karena faktor terjadinya penurunan tanah atau land subsidence di pesisir dan juga adanya Sea Level Rise.
Berdasarkan hasil pemodelan pasang surut diperoleh Informasi potensi kejadian High hingga Highest Anomaly yaitu akan terjadi di tanggal-tanggal dan bulan-bulan sebagai berikut di tahun 2025: tanggal 26, 27, 28, 29 Mei, tanggal 23, 24, 25, 26, 27 Juni, tanggal 6, 7, 8, 9 November dan puncaknya di tanggal 4, 5, 6, 7 Desember. Di tanggal-tanggal dan bulan-bulan tersebut yang rentan mengalami banjir rob di pesisir Jakarta yaitu di Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol, Tanjung Priok dan Marunda terkecuali semua pesisir Jakarta telah di tanggul melalui program NCICD. Menurut perkiraan tahun 2025 seluruh rencana tanggul akan selesai. Namun demikian kita tidak boleh juga menampikan potensi ada tanggul yang bocor, sehingga kewaspadaan harus tetap tinggi mengingat ini fase High hingga Hidhest Anomaly.
Tim Satgas banjir rob pesisir Jakarta yang akan segera dibangun diharapkan dapat berperan aktif dan penting menyongsong Potensi Banjir Rob Periode Highest Anomaly 2025. Sebagai Informasi Guna pengendalian banjir rob di Pesisir Jakarta yang lebih optimal, saat ini Tengah dibangun Tim Satgas yang terdiri dari stake holder terkait dibawah koordinasi Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai DSDA DKI Jakarta. Beberapa tugas dari Tim Satgas yaitu memahami potensi banjir rob dalam hari bulan tahun, termasuk Lokasi kejadiannya di pesisir Jakarta, kemudian melakukan pengecekan rutin lapangan.
Dalam menyongsong Potensi Banjir Rob Periode Highest Anomaly 2025 keberadaan Sistem Monitoring akan menjadi penting. Harapannya Sistem Monitoring yang dibangun di Jakarta berperan maksimal di 2025.
Seandainya tidak terjadi penurunan tanah di Jakarta dan juga kejadian global sea level rise, maka kita tidak perlu terlalu khawatir akan terjadinya Banjir Rob Periode Highest Anomaly yang rutin datang 18,6 tahun sekali. Ini artinya di beberapa dekade yang lalu di Jakarta kejadian highest anomaly jelas pernah terjadi, namun demikian banjir rob nya belum ada ketika saat itu. Banjir rob yang signifikan terjadi dan pada masa highest anomaly di Jakarta yaitu terjadi di tahun 2007 dikarenakan telah terjadi penurunan tanah dan sea level rise.
Menurut data-data hasil survey memperlihatkan Banjir rob di Jakarta terjadi akibat wilayah Jakarta yang merupakan wilayah pesisir ber-elevasi rendah mengalami penurunan tanah atau land subsidence semenjak tahun 1975 dan di satu sisi terjadi sea level rise. Land subsidence terjadi dengan laju 1-10 sentimeter per tahun dan bahkan di beberapa tempat sempat mencapai 20 sentimeter per tahun. Sementara itu sea level rise berdasarkan catatan satelit altimetri berkisar di 6 milimeter per tahun.
Komentar